Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan
Ekonomi
1. Pengertian
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
ekonomi adalah
suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pembangunan Ekonomi
a.
Faktor Ekonomi
Ø Sumber
Daya Alam
Yang dimaksud dengan sumber daya
alam meliputi luas dan kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan,
sumber mineral, iklim, sumber air, sumber lautan dan sebagainya. Bagi
pertumbuhan ekonomi, ketersediaan sumber daya alam yang melimpah adalah sangat
baik dalam menunjang pembangunan. Namun di negara-negara berkembang sering kali
ketersediaan sumber daya alam tersebut kurang dimanfaatkan sebaik-baiknya,
dalam arti pemanfaatannya tidak terarah secara tepat. Jika SDA yang tersedia
itu tidak digunakan secara tepat, maka tidaklah mungkin negara yang
bersangkutan akan mengalami kemajuan ekonomi sebagaimana yang diharapkan.
Ø Sumber
Daya Manusia (SDM) dan Tenaga Kerja
Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata
tergantung pada jumlah sumber daya manusia saja, tetapi lebih menekankan kepada
efisiensi mereka. Untuk mendorong agar sumber daya manusia dapat bekerja secara
efisien dan maksimal, maka diperlukan pembentukan modal insani, yaitu proses
peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk
negara / wilayah yang bersangkutan. Proses ini mencakup kesehatan, pendidikan
dan pelayanan sosial pada umumnya. Sehingga pada kondisi dimana penduduk dapat
berproduktifitas secara efisien, akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Ø Akumulasi
Modal
Permodalan merupakan persediaan
faktor produksi yang secara fisik dapat dihasilkan atau direproduksi. Jika stok
modal tersebut meningkat dalam jangka waktu tertentu dikatakan terjadinya
pembentukan modal. Akumulasi modal inilah yang serba kekurangan di
negara-negara berkembang, sedangkan modal ini memegang peranan penting dalam
menunjang perumbuhan ekonomi.
Ø Tenaga
Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi merupakan bagian
penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Organisasi ini berkaitan dengan
penggunaan faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi
produksi ini dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai
kegiatannya sehari-hari. Dan dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, para
wiraswasta (enterpreneur) tampil sebagai tenaga organisator dalam menggerakkan
berbagai sumber produksi dalam proses produksi dengan memperkenalkan penemuan baru
yang dikenal sebagai inovasi.
Ø Kemajuan
dan Pemanfaatan Teknologi
Kemajuan teknologi merupakan faktor
yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Dan perubahan atau kemajuan
teknologi tersebut dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja, modal dan faktor
produksi lainnya.
Ø Pembagian
Kerja dan Kelembagaan Masyarakat
Pembagian kerja dan spesialisasi
dalam proses produksi akan menimbulkan peningkatan produktifitas. Kedua hal ini
akan membawa perubahan ke arah usaha produksi skala besar, yang selanjutnya
akan dapat membantu perkembangan dan kemajuan produksi serta pertumbuhan
ekonomi dalam masyarakat.
b. Faktor Non-ekonomi
Ø Faktor
Politik dan Administrasi Pemerintahan
Struktur dan situasi politik serta
admiistrasi pemerintahan yang lemah merupakan faktor penghambat yang besar bagi
pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Politik yang tidak stabil serta
pemerintahan yang lemah dan korupsi sangat menghambat kemajuan ekonomi.
Ø Aspek
Sosial Budaya
Aspek sosial budaya dalam kehidupan
masyarakat meliputi antara lain sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat,
motivasi kerja, kelembagaan masyarakat dan hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan itu. Sebagai ilustrasi, misalnya pendidikan dan kebudayaan barat membawa
pemikiran dan pandangan ke arah penalaran, sikap dan skeptisme, dan semangat
untuk menghasilkan penemuan baru, yang kesemuanya dapat menunujang pertumbuhan
ekonomi.
Ø Susunan
dan Tertib Hukum
Susunan dan tertib hukum serta
pelaksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang keliru sering kali
menghambat kemajuan ekonomi, sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan
ekonomi. Sehubungan dengan itu maka hukum harus dilaksanakan secara tertib dan
konsekuen, yang ditujukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
3. Indikator Keberhasilan Pembangunan
Ekonomi
Ø Pendapatan
Nasional
Negara
yang pembangunan ekonominya berhasil akan mampu menunjukkan kenaikan pendapatan
nasional. Pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran
masyarakat yang meningkat.
Ø Pendapatan
PerKapita
Pendapatan
per kapita adalah indikator yang menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat
suatu negara yang dapat diukur berdasarkan ukuran GNP maupun GDP.
Ø Struktur
Ekonomi
Terjadinya
perubahan struktur ekonomi misal dari agraris ke industri adalah ciri terjadinya
pembangunan ekonomi.
Ø Urbanisasi
Proses
industrialisasi di kota berlangsung lebih cepat dibanding di desa sehingga
timbul urbanisasi. Keberhasilan pembangunan di desa akan mengurangi tingkat
urbanisasi ke kota.
Ø Perekonomian
yang Stabil
Pembangunan
ekonomi dikatakan berhasil jika mampu menjaga stabilitas ekonomi, meliputi :
stabilitas pendapatan, kesempatan kerja, harga, serta mampu mengendalikan
inflasi dan sebagainya.
Ø Neraca
Pembayaran Luar Negeri
Neraca
pembayaran luar negeri yang seimbang tidak mengalami defisit, akan lebih baik
lagi jika surplus.
Ø Distribusi
Pendapatan
Distribusi
pendapatan yang merata dapat meredam gejolak sosial yang mengganggu stabilitas negara.
Ø Angka
Tabungan
Perubahan
struktur ekonomi dari pertanian ke industri menyebabkan kenaikan jumlah modal
dan investasi yang mendorong tingkat produktivitas dan pendapatan tenaga kerja
sehingga tabungan meningkat.
Ø Indeks
Kualitas Hidup
Indeks
kualitas hidup digunakan sebagai alat pengukur kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat, yang meliputi :
o Angka
rata-rata harapan hidup
o Angka
kematian bayi
o Angka
melek huruf
Ø Indeks
Pembangunan Manusia
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) digunakan untuk
mengukur perbandingan harapan hidup, melek huruf, dan standart hidup untuk
semua negara di dunia.
4. Masalah – Masalah Pembangunan
Ekonomi di Negara Berkembang
Ø Penduduk
Permasalahan
utama di negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk yang tidak dapat
dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya
membatasi jumlah anak dalam keluarga. Jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi
dengan peingkatan kualitas penduduknya, maka hal ini dapat membuat rendahnya
tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Oleh
karena itu maka diperlukan pengembangan sistem pendidikan yang lebih intens
untuk memperkecil resiko ledakan penduduk ini.
Ø Ekonomi
Dengan
jumlah penduduk yang meningkat pesat, maka akibatnya adalah terjadi banyak
pengangguran yang tidak mendapat kesempatan kerja. Hal ini menyebabkan angka
kemiskinan juga meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi di negara berkembang
juga terhambat.
Ø Pendidikan
Di
negara berkembang karena jumlah penduduk yang terlalu banyak, maka pendidikan
masih kurang merata. Banyak penduduk yang belum mendapatkan pendidikan yang layak.
Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran dan rendahnya kualitas sumber daya
manusia tersebut.
Ø Kesehatan
Kesehatan
juga merupakan salah satu permasalahan di negara berkembang yang harus
ditangani. Karena di negara berkembang pastilah fasilitas kesehatannya masih
kurang merata dan kualitasnya masih rendah. Selain itu, kesadaran masyarakat di
negara berkembang akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan masih
kurang.
Ø Infrastruktur
Negara
berkembang pada umumnya memiliki luas wilayah yang cukup luas dibandingkan
negara maju. Dengan luas wilayah tersebut, sarana infrastruktur haruslah
berkembang dengan baik. Namun karena kurangnya anggaran yang ada, pastilah
banyak infrastruktur yang belum dibangun atau tidak dirawat dengan baik.
Ø Penegakan Hukum
Penduduk
di negara berkembang umumnya kurang menyadari akan pentingnya mematuhi hukum
yang berlaku di suatu negara. Jangankan penduduk, dalam pemerintahanpun masih
banyak yang suka melanggar hukum seperti koruptor misalnya. Orang yang
mengetahui seluk-beluk hukum akan menggunakan hukum untuk menguntungkan dirinya
sendiri.
Ø Tingkat Produksi
Tingkat
produksi di negara berkembang masih rendah. Hal ini diakibatkan oleh kualitas
sumber daya manusia yang kurang dan kurangnya inovasi dari masyarakat. Industri
di negara berkembang umumnya masih menggunakan tenaga manusia sehingga hasilnya
kalah banyak dibandingkan dengan menggunakan mesin.
Ø Kualitas Penduduk
Kualitas
penduduk rata-rata di negara berkembang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh
pendidikan yang kurang merata. Ini juga berpengaruh pada pertumbuhan di negara
tersebut.
Ø Ketidakmerataan Hasil Pembangunan
Infrastruktur
yang kurang menyebabkan ketidakmerataan pada hasil pembangunan. Sehingga hanya
daerah ibukota saja yang mendapatkan hasil pembangunan yang layak. Hal ini juga
disebabkan oleh ketidak merataan pendapatan masyarakat.
Ø Ketergantungan Pada Luar Negeri
Negara
berkembang umumnya masih belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan masih
mengimpor barang-barang dari luar negeri. Selain itu, kecintaan terhadap produk
dalam negeri masih kurang sehingga masyarakat hanya ingin menggunakan barang
impor.
5. Kebijakan dan Strategi Pembangunan
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam
mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi
pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat
disampaikan adalah :
Ø
Strategi
Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
• Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
• Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle – down – effect) pendistribusian kembali.
• Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
• Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
• Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
• Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle – down – effect) pendistribusian kembali.
• Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
• Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
Ø
Strategi Pembangunan
dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
Ø Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya
• Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development)
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya
• Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development)
Ø
Strategi
yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Ø
Strategi
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
6. Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
7. Perbedaan
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi
|
Pembangunan
Ekonomi
|
Ø Merupakan proses
naiknya produk per kapita dalam jangka panjang
|
Ø Merupakan proses
perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan
produk per kapita
|
Ø Tidak
memperhatikan pemerataan pendapatan
|
Ø Memperhatikan
pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
|
Ø Tidak
memperhatikan pertambahan penduduk
|
Ø Memperhatikan
pertambahan penduduk
|
Ø Belum tentu dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat
|
Ø Meningkatkan taraf
hidup masyarakat
|
Ø Pertumbuhan
ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
|
Ø Pembangunan
ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi
|
Ø Setiap input dapat
menghasilkan output yang lebih banyak
|
Ø Setiap input
selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik
|
8. Cara Mengukur
Pertumbuhan Ekonomi
Untuk
menghitung pertumbuhan ekonomi di suatu negara, dapat digunakan rumus berikut:
Pertumbuhan ekonomi tahun t = (PDBt-PDB(t-1))/PDB(t-1) ×100%
Ket :
PDBt = nilai PDB pada tahun t
PDBt-1 = nilai PDB pada tahun sebelumnya
Pertumbuhan ekonomi tahun t = (PDBt-PDB(t-1))/PDB(t-1) ×100%
Ket :
PDBt = nilai PDB pada tahun t
PDBt-1 = nilai PDB pada tahun sebelumnya
9. Teori Pertumbuhan
Ekonomi
Ø
Teori Pertumbuhan Austria
a. Friedrich List
Frederich List menguraikan pertumbuhan ekonomi yang dialami suatu negara berdasarkan cara produksi (teknik produksi) dan mata pencaharian masyarakat. Frederich List membagi pertumbuhan ekonomi ke dalam tahapan yang bertingkat-tingkat seperti sebuah tangga sehingga disebut “Stuffen Theorien” (teori tangga).
1.) Masa berburu dan mengembara
2.) Masa beternak dan bertani
3.) Masa bertani dan kerajinan
4.) Masa kerajinan, industri, dan perniagaan
b. Karl Bucher
Karl Bucher menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu negara berdasarkan hubungan produsen dengan konsumen. Tahapannya sebagai berikut.
1.) Masa rumah tangga tertutup
2.) Masa rumah tangga kota
3.) Masa rumah tangga bangsa
4.) Masa rumah tangga dunia
c. Werner Sombart
Pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1.) Masa perekonomian tertutup
2.) Masa kerajinan dan pertukangan
3.) Masa kapitalis
Masa ini terbagai menjadi empat tahap:
- Tingkat prakapitalisme
- Tingkat kapitalisme
- Tingkat kapitalisme raya
- Tingkat kapitalisme akhir
d. Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi menjadi tiga tahap.
1.) Pertukaran natura
2.) Pertukaran uang
3.) Pertukaran kredit
a. Friedrich List
Frederich List menguraikan pertumbuhan ekonomi yang dialami suatu negara berdasarkan cara produksi (teknik produksi) dan mata pencaharian masyarakat. Frederich List membagi pertumbuhan ekonomi ke dalam tahapan yang bertingkat-tingkat seperti sebuah tangga sehingga disebut “Stuffen Theorien” (teori tangga).
1.) Masa berburu dan mengembara
2.) Masa beternak dan bertani
3.) Masa bertani dan kerajinan
4.) Masa kerajinan, industri, dan perniagaan
b. Karl Bucher
Karl Bucher menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu negara berdasarkan hubungan produsen dengan konsumen. Tahapannya sebagai berikut.
1.) Masa rumah tangga tertutup
2.) Masa rumah tangga kota
3.) Masa rumah tangga bangsa
4.) Masa rumah tangga dunia
c. Werner Sombart
Pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1.) Masa perekonomian tertutup
2.) Masa kerajinan dan pertukangan
3.) Masa kapitalis
Masa ini terbagai menjadi empat tahap:
- Tingkat prakapitalisme
- Tingkat kapitalisme
- Tingkat kapitalisme raya
- Tingkat kapitalisme akhir
d. Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi menjadi tiga tahap.
1.) Pertukaran natura
2.) Pertukaran uang
3.) Pertukaran kredit
Ø
Teori Klasik
a. Adam Smith
Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada pertumbuhan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output total. Selanjutnya, pertumbuhan output yang berupa barang dan jasa dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu sumber-sumber alam, tenaga kerja, jumlah persediaan barang.
b. David Ricardo
Pendapat David Ricardo bertentangan dengan Adam Smith. David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu besar (hingga 2 kali lipat) bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Tenaga kerja yang melimpah menyebabkan upah yang diterima menurun, di mana upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup minimum. Pada taraf ini, perekonomian mengalami stagnasi (kemandegan) yang disebut Stationary State.
c. T.R Malthus
TR Malthus sependapat dengan David Ricardo. Ia mengemukakan bahwa bahan makanan bertambah menurut deret hitung, sedangkan penduduk bertambah menurut deret ukur. Akibatnya, bahan makanan tidak cukup untuk menghidupi penduduk, sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistence dan perekonomian mengalami kemandegan.
a. Adam Smith
Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada pertumbuhan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output total. Selanjutnya, pertumbuhan output yang berupa barang dan jasa dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu sumber-sumber alam, tenaga kerja, jumlah persediaan barang.
b. David Ricardo
Pendapat David Ricardo bertentangan dengan Adam Smith. David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu besar (hingga 2 kali lipat) bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Tenaga kerja yang melimpah menyebabkan upah yang diterima menurun, di mana upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup minimum. Pada taraf ini, perekonomian mengalami stagnasi (kemandegan) yang disebut Stationary State.
c. T.R Malthus
TR Malthus sependapat dengan David Ricardo. Ia mengemukakan bahwa bahan makanan bertambah menurut deret hitung, sedangkan penduduk bertambah menurut deret ukur. Akibatnya, bahan makanan tidak cukup untuk menghidupi penduduk, sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistence dan perekonomian mengalami kemandegan.
Ø
Teori Neoklasik
Dikemukakan oleh tiga tokoh, yaitu
a. Robert Solow
Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan tenaga kerja dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi dianggap konstan (tidak berubah). Hal ini dapat ditulis dalam fungsi berikut
Q = f(C,L)
b. Harrord Domar
Harrord Domar mengemukakan perlunya pembentukan modal sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady growth).
c. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada inovasi dari para pengusaha (wiraswasta).
Dikemukakan oleh tiga tokoh, yaitu
a. Robert Solow
Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan tenaga kerja dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi dianggap konstan (tidak berubah). Hal ini dapat ditulis dalam fungsi berikut
Q = f(C,L)
b. Harrord Domar
Harrord Domar mengemukakan perlunya pembentukan modal sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady growth).
c. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada inovasi dari para pengusaha (wiraswasta).
Ø
Teori Pertumbuhan Historis
Salah satu tokoh teori pertumbuhan historis adalah Walt Whiteman Rostow. WW Rostow menguraikan pertumbuhan ekonomi ke dalam beberapa tahap.
a. Masyarakat tradisional
b. Prasyarat untuk lepas landas
c. Periode lepas landas
d. Gerak menuju kedewasaan
e. Periode konsumsi tinggi
Salah satu tokoh teori pertumbuhan historis adalah Walt Whiteman Rostow. WW Rostow menguraikan pertumbuhan ekonomi ke dalam beberapa tahap.
a. Masyarakat tradisional
b. Prasyarat untuk lepas landas
c. Periode lepas landas
d. Gerak menuju kedewasaan
e. Periode konsumsi tinggi