Jumat, 14 Agustus 2015

Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi



Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

1. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
a. Faktor Ekonomi
Ø  Sumber Daya Alam
Yang dimaksud dengan sumber daya alam meliputi luas dan kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, sumber mineral, iklim, sumber air, sumber lautan dan sebagainya. Bagi pertumbuhan ekonomi, ketersediaan sumber daya alam yang melimpah adalah sangat baik dalam menunjang pembangunan. Namun di negara-negara berkembang sering kali ketersediaan sumber daya alam tersebut kurang dimanfaatkan sebaik-baiknya, dalam arti pemanfaatannya tidak terarah secara tepat. Jika SDA yang tersedia itu tidak digunakan secara tepat, maka tidaklah mungkin negara yang bersangkutan akan mengalami kemajuan ekonomi sebagaimana yang diharapkan.
Ø  Sumber Daya Manusia (SDM) dan Tenaga Kerja
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata tergantung pada jumlah sumber daya manusia saja, tetapi lebih menekankan kepada efisiensi mereka. Untuk mendorong agar sumber daya manusia dapat bekerja secara efisien dan maksimal, maka diperlukan pembentukan modal insani, yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk negara / wilayah yang bersangkutan. Proses ini mencakup kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial pada umumnya. Sehingga pada kondisi dimana penduduk dapat berproduktifitas secara efisien, akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Ø  Akumulasi Modal
Permodalan merupakan persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat dihasilkan atau direproduksi. Jika stok modal tersebut meningkat dalam jangka waktu tertentu dikatakan terjadinya pembentukan modal. Akumulasi modal inilah yang serba kekurangan di negara-negara berkembang, sedangkan modal ini memegang peranan penting dalam menunjang perumbuhan ekonomi.
Ø  Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi merupakan bagian penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Organisasi ini berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi ini dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatannya sehari-hari. Dan dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, para wiraswasta (enterpreneur) tampil sebagai tenaga organisator dalam menggerakkan berbagai sumber produksi dalam proses produksi dengan memperkenalkan penemuan baru yang dikenal sebagai inovasi.
Ø  Kemajuan dan Pemanfaatan Teknologi
Kemajuan teknologi merupakan faktor yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Dan perubahan atau kemajuan teknologi tersebut dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja, modal dan faktor produksi lainnya.
Ø  Pembagian Kerja dan Kelembagaan Masyarakat
Pembagian kerja dan spesialisasi dalam proses produksi akan menimbulkan peningkatan produktifitas. Kedua hal ini akan membawa perubahan ke arah usaha produksi skala besar, yang selanjutnya akan dapat membantu perkembangan dan kemajuan produksi serta pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat.

b. Faktor Non-ekonomi
Ø  Faktor Politik dan Administrasi Pemerintahan
Struktur dan situasi politik serta admiistrasi pemerintahan yang lemah merupakan faktor penghambat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Politik yang tidak stabil serta pemerintahan yang lemah dan korupsi sangat menghambat kemajuan ekonomi.
Ø  Aspek Sosial Budaya
Aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat meliputi antara lain sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat, motivasi kerja, kelembagaan masyarakat dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan itu. Sebagai ilustrasi, misalnya pendidikan dan kebudayaan barat membawa pemikiran dan pandangan ke arah penalaran, sikap dan skeptisme, dan semangat untuk menghasilkan penemuan baru, yang kesemuanya dapat menunujang pertumbuhan ekonomi.
Ø  Susunan dan Tertib Hukum
Susunan dan tertib hukum serta pelaksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang keliru sering kali menghambat kemajuan ekonomi, sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan itu maka hukum harus dilaksanakan secara tertib dan konsekuen, yang ditujukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.

3. Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Ø  Pendapatan Nasional
Negara yang pembangunan ekonominya berhasil akan mampu menunjukkan kenaikan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat yang meningkat.
Ø  Pendapatan PerKapita
Pendapatan per kapita adalah indikator yang menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara yang dapat diukur berdasarkan ukuran GNP maupun GDP.
Ø  Struktur Ekonomi
Terjadinya perubahan struktur ekonomi misal dari agraris ke industri adalah ciri terjadinya pembangunan ekonomi.
Ø  Urbanisasi
Proses industrialisasi di kota berlangsung lebih cepat dibanding di desa sehingga timbul urbanisasi. Keberhasilan pembangunan di desa akan mengurangi tingkat urbanisasi ke kota.
Ø  Perekonomian yang Stabil
Pembangunan ekonomi dikatakan berhasil jika mampu menjaga stabilitas ekonomi, meliputi : stabilitas pendapatan, kesempatan kerja, harga, serta mampu mengendalikan inflasi dan sebagainya.
Ø  Neraca Pembayaran Luar Negeri
Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang tidak mengalami defisit, akan lebih baik lagi jika surplus.
Ø  Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata dapat meredam gejolak sosial yang mengganggu stabilitas negara.
Ø  Angka Tabungan
Perubahan struktur ekonomi dari pertanian ke industri menyebabkan kenaikan jumlah modal dan investasi yang mendorong tingkat produktivitas dan pendapatan tenaga kerja sehingga tabungan meningkat.
Ø  Indeks Kualitas Hidup
Indeks kualitas hidup digunakan sebagai alat pengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, yang meliputi :
o   Angka rata-rata harapan hidup
o   Angka kematian bayi
o   Angka melek huruf
Ø  Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) digunakan untuk mengukur perbandingan harapan hidup, melek huruf, dan standart hidup untuk semua negara di dunia.

4. Masalah – Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang

Ø  Penduduk

Permasalahan utama di negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya membatasi jumlah anak dalam keluarga. Jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan peingkatan kualitas penduduknya, maka hal ini dapat membuat rendahnya tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Oleh karena itu maka diperlukan pengembangan sistem pendidikan yang lebih intens untuk memperkecil resiko ledakan penduduk ini.

Ø  Ekonomi

Dengan jumlah penduduk yang meningkat pesat, maka akibatnya adalah terjadi banyak pengangguran yang tidak mendapat kesempatan kerja. Hal ini menyebabkan angka kemiskinan juga meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi di negara berkembang juga terhambat.

Ø  Pendidikan

Di negara berkembang karena jumlah penduduk yang terlalu banyak, maka pendidikan masih kurang merata. Banyak penduduk yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran dan rendahnya kualitas sumber daya manusia tersebut.

Ø  Kesehatan

Kesehatan juga merupakan salah satu permasalahan di negara berkembang yang harus ditangani. Karena di negara berkembang pastilah fasilitas kesehatannya masih kurang merata dan kualitasnya masih rendah. Selain itu, kesadaran masyarakat di negara berkembang akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan masih kurang.

Ø  Infrastruktur

Negara berkembang pada umumnya memiliki luas wilayah yang cukup luas dibandingkan negara maju. Dengan luas wilayah tersebut, sarana infrastruktur haruslah berkembang dengan baik. Namun karena kurangnya anggaran yang ada, pastilah banyak infrastruktur yang belum dibangun atau tidak dirawat dengan baik.

Ø  Penegakan Hukum

Penduduk di negara berkembang umumnya kurang menyadari akan pentingnya mematuhi hukum yang berlaku di suatu negara. Jangankan penduduk, dalam pemerintahanpun masih banyak yang suka melanggar hukum seperti koruptor misalnya. Orang yang mengetahui seluk-beluk hukum akan menggunakan hukum untuk menguntungkan dirinya sendiri.

Ø  Tingkat Produksi

Tingkat produksi di negara berkembang masih rendah. Hal ini diakibatkan oleh kualitas sumber daya manusia yang kurang dan kurangnya inovasi dari masyarakat. Industri di negara berkembang umumnya masih menggunakan tenaga manusia sehingga hasilnya kalah banyak dibandingkan dengan menggunakan mesin.

Ø  Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk rata-rata di negara berkembang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh pendidikan yang kurang merata. Ini juga berpengaruh pada pertumbuhan di negara tersebut.

Ø  Ketidakmerataan Hasil Pembangunan

Infrastruktur yang kurang menyebabkan ketidakmerataan pada hasil pembangunan. Sehingga hanya daerah ibukota saja yang mendapatkan hasil pembangunan yang layak. Hal ini juga disebabkan oleh ketidak merataan pendapatan masyarakat.

Ø  Ketergantungan Pada Luar Negeri

Negara berkembang umumnya masih belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan masih mengimpor barang-barang dari luar negeri. Selain itu, kecintaan terhadap produk dalam negeri masih kurang sehingga masyarakat hanya ingin menggunakan barang impor.

5. Kebijakan dan Strategi Pembangunan
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
Ø  Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
• Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
• Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle – down – effect) pendistribusian kembali.
• Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
• Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
Ø  Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
Ø  Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya
• Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development)
Ø  Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Ø  Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.

6. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

7. Perbedaan Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi
Ø  Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang
Ø  Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita
Ø  Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan
Ø  Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Ø  Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
Ø  Memperhatikan pertambahan penduduk
Ø  Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
Ø  Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Ø  Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
Ø  Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi
Ø  Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak
Ø  Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik

8. Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi di suatu negara, dapat digunakan rumus berikut:
Pertumbuhan ekonomi tahun t = (PDBt-PDB(t-1))/PDB(t-1) ×100%
Ket :
PDBt = nilai PDB pada tahun t
PDBt-1 = nilai PDB pada tahun sebelumnya

9. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Ø  Teori Pertumbuhan Austria
a. Friedrich List
Frederich List menguraikan pertumbuhan ekonomi yang dialami suatu negara berdasarkan cara produksi (teknik produksi) dan mata pencaharian masyarakat. Frederich List membagi pertumbuhan ekonomi ke dalam tahapan yang bertingkat-tingkat seperti sebuah tangga sehingga disebut “Stuffen Theorien” (teori tangga).
1.) Masa berburu dan mengembara
2.) Masa beternak dan bertani
3.) Masa bertani dan kerajinan
4.) Masa kerajinan, industri, dan perniagaan
b. Karl Bucher
Karl Bucher menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu negara berdasarkan hubungan produsen dengan konsumen. Tahapannya sebagai berikut.
1.) Masa rumah tangga tertutup
2.) Masa rumah tangga kota
3.) Masa rumah tangga bangsa
4.) Masa rumah tangga dunia
c. Werner Sombart
Pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1.) Masa perekonomian tertutup
2.) Masa kerajinan dan pertukangan
3.) Masa kapitalis
Masa ini terbagai menjadi empat tahap:
- Tingkat prakapitalisme
- Tingkat kapitalisme
- Tingkat kapitalisme raya
- Tingkat kapitalisme akhir
d. Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi menjadi tiga tahap.
1.) Pertukaran natura
2.) Pertukaran uang
3.) Pertukaran kredit
Ø  Teori Klasik
a. Adam Smith
Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada pertumbuhan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output total. Selanjutnya, pertumbuhan output yang berupa barang dan jasa dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu sumber-sumber alam, tenaga kerja, jumlah persediaan barang.
b. David Ricardo
Pendapat David Ricardo bertentangan dengan Adam Smith. David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu besar (hingga 2 kali lipat) bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Tenaga kerja yang melimpah menyebabkan upah yang diterima menurun, di mana upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup minimum. Pada taraf ini, perekonomian mengalami stagnasi (kemandegan) yang disebut Stationary State.
c. T.R Malthus
TR Malthus sependapat dengan David Ricardo. Ia mengemukakan bahwa bahan makanan bertambah menurut deret hitung, sedangkan penduduk bertambah menurut deret ukur. Akibatnya, bahan makanan tidak cukup untuk menghidupi penduduk, sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistence dan perekonomian mengalami kemandegan.
Ø  Teori Neoklasik
Dikemukakan oleh tiga tokoh, yaitu
a. Robert Solow
Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan tenaga kerja dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi dianggap konstan (tidak berubah). Hal ini dapat ditulis dalam fungsi berikut
Q = f(C,L)
b. Harrord Domar
Harrord Domar mengemukakan perlunya pembentukan modal sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady growth).
c. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada inovasi dari para pengusaha (wiraswasta).
Ø  Teori Pertumbuhan Historis
Salah satu tokoh teori pertumbuhan historis adalah Walt Whiteman Rostow. WW Rostow menguraikan pertumbuhan ekonomi ke dalam beberapa tahap.
a. Masyarakat tradisional
b. Prasyarat untuk lepas landas
c. Periode lepas landas
d. Gerak menuju kedewasaan
e. Periode konsumsi tinggi

Minggu, 05 April 2015

Biodata dan Foto Zahra Jasmine

This is my first post nih..

Hello!
Namaku Zahra Jasmine, tapi panggil Jasmine aja ya, hehehe.. :D

Kan first post nih, jadi, aku tulis biodata aku dulu ya...
Hehehh...




Nama lengkap : Zahra Jasmine
Nama panggilan : Jasmine
TTL : Lumajang, 8 Juli 2000
Hobby : Nyanyi, modern dance, nail art, presenting, acting, fotografi, traveling
Cita-cita : Entertainer & pengusaha
Zodiak : Cancer
Shio : Naga
Tinggi badan : 167 cm
Berat badan :50 kg
Golongan darah : O
Agama : Islam
Makanan favorit : Steak
Minuman favorit : Yoghurt & milkshake
Warna favorit : Pink
Kartun favorit : Hello kitty
Angka favorit : 2, 5, 7, 12, 15, 17, 22, 27